Sejarah Pendirian Program Doktor PWK
Secara historis, perencanaan sebagai cabang ilmu dan bidang keahlian muncul dan berkembang dari disiplin ilmu teknik, khususnya teknik arsitektur. Bahkan praktek perencanaan dan pengembangan konsep-konsep perencanaan kota dengan skala atau cakupan keruangan yang lebih luas (makro), masih banyak dilakukan oleh para arsitek, hingga sekitar awal tahun 1960-an. Ketika disadari bahwa perencanaan kota tidak hanya menangani masalah-masalah yag bersifat fisik saja, namun juga masalah yang lebih kompleks terkait dengan sosial dan ekonomi perkotaan, berkembanglah disiplin ilmu perencanaan kota yang ditandai dengan munculnya konsep-konsep yang bermula dari sejumlah pemikiran saintifik. Hal inilah yang selanjutnya mengilhami mulai diajarkannya perencanaan kota sebagai bidang ilmu di berbagai universitas, baik sebagai mata kuliah di program studi arsitektur, atau sebagai program studi yang terpisah dari program studi arsitektur.
Di Indonesia, Institut Teknologi Bandung (ITB) merupakan perguruan tinggi yang mengawali penyelenggaraan program studi perencanaan pada tahun 1959. Selanjutnya penyelenggaraan program studi Perencanaan Wilayah dan Kota diikuti oleh perguruan tinggi lain, sejalan dengan meningkatnya kebutuhan sumberdaya manusia di bidang perencanaan wilayah dan kota, baik pada jenjang sarjana (Strata-1) maupun magister (Strata-2), dan baru sekitar tahun 1986 mulai dibuka program studi jenjang doktor (Strata-3), yang juga dalam hal ini diawali oleh ITB. Untuk memfasilitasi komunikasi dan koordinasi antar lembaga-lembaga penyeleggara program studi perencanaan wilayah dan kota dalam rangka pengembangan ilmu dan praktek perencanaan di Indonesia, pada tahun 1999 dibentuk Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI), yang saat ini memiliki anggota sebanyak 66 lembaga/perguruan tinggi.
Seiring dengan berjalannya waktu, secara akademik Bagian Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada mengalami perkembangan dan kemajuan, termasuk perkembangan dalam bidang kurikulum pendidikan, khususnya dimasukkannya mata kuliah-mata kuliah yang berkaitan dengan perencanaan wilayah dan kota. Sebagai contoh dikembangkannya Laboratorium Perencanaan Kota dan Daerah dan Laboratorium Perumahan di Departemen Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada pada tahun 1970-an. Kedua laboratorium tersebut yang memiliki tugas mengelola matakuliah-matakuliah pendukung Program Studi Arsitektur, terutama yang terkait dengan pemberian wawasan tentang perkotaan dan permukiman kepada para mahasiswa arsitektur, baik menyangkut asas-asas maupun perencanaan kota dan permukiman. Hal inilah yang mengilhami terbentuknya minat khusus para dosen, terkait dengan kajian bidang perkotaan dan permukiman, yang selanjutnya mengarahkan kepada dibentuknya lembaga Research Center (RC) di Bagian Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada pada tahun 1970an. Pada waktu yang bersamaan, lembaga serupa juga dibentuk di Bagian Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, yaitu Design Center (DC), yang secara khusus menangani tugas-tugas perancangan arsitektur bangunan-bangunan.
Pada awal dibentuknya, RC bertujuan untuk mewadahi kegiatan penelitian dan kajian bidang perencanaan perkotaan dan wilayah, baik yang bersifat ilmiah maupun praktik (konsultasi) dalam bentuk kerjasama dengan berbagai instansi pemerintah. Melalui kegiatan di RC inilah dilakukan dan dikembangkan cara-cara kerja khas bidang perencanaan kota dan daerah yang bersifat kerja tim (team work). Selanjutnya berkembang pola kerja antar disiplin ilmu di bidang perencanaan yang diikuti dengan didirikannya lembaga di tingkat universitas, yaitu Pusat Studi Perencanaan Pembangunan Regional (PSPPR) atau pada suatu periode pernah dinamanakan Pusat Penelitian Perencanaan Pembangunan Nasional (P4N). Melalui Laboratorium Perencanaan Kota dan Daerah dan Laboratorium Perumahan, RC, dan PSPPR/P4N, telah mengarahkan pada pengembangan minat-minat khusus, yang selanjutnya menjadi pijakan bagai para staf pengajar untuk menempuh studi lanjut ke jenjang S-2 (master) atau S-3 (doktor) dalam bidang perencanaan.
Melalui program visiting professor yang dilaksanakan melalui kerjasama dengan University of Wisconsin-Milwaukee, USA, membantu Departemen Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada di dalam membangun dan mengembangkan atmosfer penelitian di antara para staf pengajar dan merumuskan gagasan-gagasan awal untuk menyelenggarakan program studi jenjang magister (Strata-2) untuk bidang arsitektur dan bidang perencanaan kota. Untuk bidang perencanaan kota, selanjutnya gagasan tersebut salah satunya menghasilkan usulan dibukanya Program Studi Magister Perencanaan Kota dan Daerah (MPKD). Magister Perencanaan Kota dan Daerah mulai berdiri tanggal 29 Juli 1994, sedangkan SK Penyelenggaraan yang saat ini berlaku adalah SK Nomor 931/PI/SK/HT/2014. Hingga kini, Magister Perencanaan Wilayah dan Kota (MPWK) telah meluluskan sejumlah kurang lebih 600an orang, yang bekerja di berbagai bidang, terutama di sektor pemerintahan. Sejumlah program konsentrasi atau alur yang telah dikembangkan di MPWK termasuk program double degree atau linkage program dengan beberapa perguruan tinggi di Belanda, Jepang, dan Australia, serta program-program khusus yang diselenggarakan dalam rangka kerjasama dengan beberapa kementerian di Indonesia.